Masih
ingatkah kita dengan peristiwa kebakaran hutan yang terjadi beberapa
waktu yang lalu di wilayah
Kalimantan dan sekitarnya?
Tentu masih segar
dalam ingatan
kita, sebuah kebakaran hutan
yang menyebabkan pulau kalimantan,
sumatera, dan malaysia terkena
bencana kabut asap yang tebal. Kabut asap itu tak hanya mengganggu kesehatan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun, kabut asap itu juga telah mengganggu
berbagai aktivitas manusia seperti perjalanan ke sekolah, tempat kerja, lalu
lintas di jalan raya maupun aktivitas lainnya. Sehingga semua pihak merasa
dirugikan. Lalu siapakah yang salah dan harus bertanggung jawab atas musibah
ini?
Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak tertentu karena
hutan milik kita bersama. maka sudah
barang tentu semua harus bertanggung jawab untuk hal
ini. Nah, yang lebih penting adalah mencari solusi supaya peristiwa kebakaran
hutan tak terjadi lagi. Untuk itu
kita perlu mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan hutan. Berikut
ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi
penyebabnya:
1.
Pembukaan lahan perkebunan agrikultur dalam skala besar.
2.
Kolonisasi, pembukaan hutan untuk pemukiman baru secara
permanen.
3.
Illegal logging, dikenal juga perambahan hutan, pembalakan
liar, dan penebangan hutan.
4. Kebakaran hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya terjadi sebelum tiba musim hujan.
4. Kebakaran hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya terjadi sebelum tiba musim hujan.
5. Penambangan di areal hutan, yang membuat kerusakan hutan
dengan tingkat polusi limbah tinggi, khususnya limbah pertambangan di sungai
dan mata air.
6.
Aktivitas substansial lain, contohnya penebangan kayu untuk
bahan bakar dan lahan pertanian rakyat, perladangan berpindah, transmigrasi, pertambangan, perkebunan, hutan tanaman, dan industri perkayuan.
Setelah mengetahui tentang hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan hutan maka kita juga perlu tahu dampak kerusakannya antara lain :
1. Terganggunya sistem hidro-orologis.
Terjadinya banjir pada musim hujan dan
kekeringan bahkan sampai kebakaran pada musim kemarau merupakan salah satu contoh dari tidak
berfungsinya hutan untuk menjaga tata air.
2. Tidak menentunya
cuaca sehingga kita tidak dapat memprediksinya dengan tepat.
4. Terjadinya kebakaran hutan yang berdampak negatif terhadapemisi gas rumah kaca dan juga mengganggu kesehatan manusia
terutama pada sistem pernapasannya.
5. Semakin berkurangnya
hewan-hewan dan tumbuhan langka di hutan.
6. Terjadinya bencana
tanah longsor.
Setelah kita tahu hal-hal yang dapat menyebabkan
kerusakan hutan dan dampaknya maka alangkah baiknya kalau kita menghindari
kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan hutan. Selain itu juga berusaha untuk melestarikan
hutan agar kerusakan hutan tidak semakin parah. Dengan demikian hutan akan tetap lestari sehingga dapat dinikmati oleh anak cucu kita nanti.
ya terkadang tanpa kita sadari kita melakukan hal hal sepele yang ternyata dapat merusak kelestarian hutan. padahal kan kalau hutannya rusak kan kita semua yang akan merasakan dampaknya. sehingga kita wajib untuk melestarikan hutan agar tidak terjadi kerusakan alam yang tidak kita inginkan.
BalasHapusmaka dari itulah jika kita tidak ingin merasakan dampak negatifnya kita harus menjaga kelestarian hutan.
Hapusbetul sekali, hampir tiap musim kemarau terjadi kebakaran hutan, tentunya akan mengurangi biodiversitasnya. dengan mencegah kebakaran hutan berarti kita turut menyelamatkan plasma nutfah hutan nusantara.
BalasHapusbetul sekali Bu. apabila kita mampu mencegah kebakaran hutan maka kita akan mampu menyelamatkan plasma nutfah dari resiko kepunahan plasma nutfah yang diakibatkan oleh kebakaran hutan.
BalasHapus