Sabtu, 30 Januari 2016

Kerusakan Hutan





       Masih ingatkah kita dengan peristiwa kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu yang lalu di wilayah Kalimantan dan sekitarnya?
      Tentu masih segar dalam ingatan kita, sebuah kebakaran hutan yang menyebabkan pulau kalimantan, sumatera, dan malaysia terkena bencana kabut asap yang tebal. Kabut asap itu tak hanya mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun, kabut asap itu juga telah mengganggu berbagai aktivitas manusia seperti perjalanan ke sekolah, tempat kerja, lalu lintas di jalan raya maupun aktivitas lainnya. Sehingga semua pihak merasa dirugikan. Lalu siapakah yang salah dan harus bertanggung jawab atas musibah ini?
         Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak tertentu karena hutan milik kita bersama. maka  sudah barang tentu semua harus bertanggung jawab untuk hal ini. Nah, yang lebih penting adalah mencari solusi supaya peristiwa kebakaran hutan tak terjadi lagi. Untuk itu kita perlu mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan hutan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya:

         1.  Pembukaan lahan perkebunan agrikultur dalam skala besar.
         2.     Kolonisasi, pembukaan hutan untuk pemukiman baru secara permanen.
         3.    Illegal logging, dikenal juga perambahan hutan, pembalakan liar, dan penebangan hutan. 
     4. Kebakaran hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya terjadi sebelum tiba musim hujan.
    5. Penambangan di areal hutan, yang membuat kerusakan hutan dengan tingkat polusi limbah tinggi, khususnya limbah pertambangan di sungai dan mata air.
      6.    Aktivitas substansial lain, contohnya penebangan kayu untuk bahan bakar dan lahan pertanian rakyat, perladangan berpindah,  transmigrasi, pertambangan, perkebunan, hutan tanaman, dan industri perkayuan.

Setelah mengetahui tentang hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan hutan maka kita juga perlu tahu dampak kerusakannya antara lain :

1.    Terganggunya sistem hidro-orologis.
Terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan bahkan sampai kebakaran pada musim kemarau merupakan salah satu contoh dari tidak berfungsinya hutan untuk menjaga tata air.
2.    Tidak menentunya cuaca sehingga kita tidak dapat memprediksinya dengan tepat.
3.    Hilangnya biodiversitas dan keseimbangan ekologis di areal hutan.
4.   Terjadinya kebakaran hutan yang berdampak negatif terhadapemisi gas rumah kaca dan juga mengganggu kesehatan manusia terutama pada sistem pernapasannya.
5.    Semakin berkurangnya hewan-hewan dan tumbuhan langka di hutan.
6.    Terjadinya bencana tanah longsor.
 Setelah kita tahu hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan hutan dan dampaknya maka alangkah baiknya kalau kita menghindari kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan hutan. Selain itu juga berusaha untuk melestarikan hutan agar kerusakan hutan tidak semakin parah. Dengan demikian hutan akan tetap lestari sehingga dapat dinikmati oleh anak cucu kita nanti.

4 komentar:

  1. ya terkadang tanpa kita sadari kita melakukan hal hal sepele yang ternyata dapat merusak kelestarian hutan. padahal kan kalau hutannya rusak kan kita semua yang akan merasakan dampaknya. sehingga kita wajib untuk melestarikan hutan agar tidak terjadi kerusakan alam yang tidak kita inginkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. maka dari itulah jika kita tidak ingin merasakan dampak negatifnya kita harus menjaga kelestarian hutan.

      Hapus
  2. betul sekali, hampir tiap musim kemarau terjadi kebakaran hutan, tentunya akan mengurangi biodiversitasnya. dengan mencegah kebakaran hutan berarti kita turut menyelamatkan plasma nutfah hutan nusantara.

    BalasHapus
  3. betul sekali Bu. apabila kita mampu mencegah kebakaran hutan maka kita akan mampu menyelamatkan plasma nutfah dari resiko kepunahan plasma nutfah yang diakibatkan oleh kebakaran hutan.

    BalasHapus